Senin, 26 November 2018

PELAKSANAAN MAGANG 3

PELAKSANAAN MAGANG 3

A. PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan magang III yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Gamping. Adapun magang III ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kurikulum di SMK Muhammadiyah Gamping, bagaimana merancang sebuah RPP dan bagaimana pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Kami sadar bahwa apa yang telah kami peroleh tidak semata-mata dari jerih payah kami sendiri tetapi hasil dari ketertiban semua pihak. Oleh karena itu kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
  1. Bapak Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sarjanawiyat Tamansiswa Yogyakarta
  2. Bapak Nanang Bagus Subekti, S.Pd., M.Ed., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. 
  3.   Ibu Rosidah Aliim Hidayat, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Magang III
  4.   Ibu Anggri Sekar Sari S.Pd. T , M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Magang. 
  5.  Dra. Sudaryati, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Sewon.
  6. Terimakasih kasih atas semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu    atas bantuan doa serta dukungannya yang berhubungan dengan magang ini
Sehubung dengan hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anggri Sekar Sari S.Pd. T, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam melaksanakan magang ini dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan magang III ini. Terutama dalam kesediaan Bapak/Ibu guru di SMK N 1 SEWON yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam kegiatan magang III yang kami laksanakan masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kebermanfaatan blog ini.
B. LATAR BELAKANG
Kegiatan magang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah dilaksanakan setiap tahun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar mahasiswa. Hal ini ditempuh untuk lebih mendekatkan peserta ajar (mahasiswa) dengan dunia pendidikan yang sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Kegiatan magang mahasiswa merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh. Dengan kata lain bahwa kegiatan magang ini sangat penting untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus dalam dunia pendidikan. Di samping itu kegiatan magang ini juga dapat menambah wawasan mahasiswa dalam berpola pikir dan bertindak serta memecahkan masalah di lingkup pendidikan.
Program Magang III merupakan salah satu mata kuliah kependidikan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 FKIP UST untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Magang III dilaksanakan di sekolah guna memberikan pengalaman, wawasan pedagogik, dan professional bagi mahasiswa calon guru.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 40 ayat 2 mengatakan bahwa pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mtu pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Era globalisasi telah menyebabkan keterbukaan mengenai kompetisi dalam hal kualitas mutu pendidikan. Hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas dari setiap individu. Dengan demikian, lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hal tersebut tidak lepas dari peran tenaga pendidikan dalam proses pembelajaran, sehingga potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang secara professional melaksanakan tugas sebagai pencetak tenaga pendidik di lingkungan pendidikan selalu berupaya meningkatkan calon-calon guru agar menjadi tenaga pendidik yang profesional sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan peserta didik. Maka diadakan kegiatan magang III yang merupakan kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya. Pada magang III ini selain melaksanakan pembelajaran terbimbing hal lain yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah melakukan observasi kondisi kelas dan observasi pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dengan adanya magang ini diharapkan mahasiswa sebagai calon guru mempunyai bekal dan kesiapan yang memadai pada saat menjadi guru nantinya.

C. KEGIATAN MAGANG III
     1. Koordinasi
         a. Koordinasi dengan dosen pembimbing magang III yang mencakup:
             1) Pelaksanaan magang III FKIP UST
             2) Jadwal dan operasional magang III FKIP UST
             3) Tata tertib magang III FKIP UST
         b. Koordinasi dengan kepala sekolah yang mencakup:
             1) Pelaksanaan magang III FKIP UST
             2) Jadwal dan operasional magang III FKIP UST
             3) Tata tertib magang III FKIP UST

     2. Pembekalan Mahasiswa
         Pembekalan magang III kepada mahasiswa mencakup:
         a. Kebijakan pendidikan depdiknas baik pusat maupun daerah
         b. Pelaksanaan magang III FKIP UST
         c. Jadwal pelaksanaan magang III FKIP UST
         d. Tata tertib magang III FKIP UST

     3. Pelaksanaan Kegiatan di Sekolah 
         Kegiatan magang III meliputi observasi di sekolah dan pembelajaran terbimbing.
         a. Observasi
             Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang:
             1) Proses pembelajaran di sekolah
             2) Pengembangan perangkat pembelajaran
             3) Pengembangan silabus
             4) Pengembangan RPP
         b. Melaksanakan proses pembelajaran terbimbing
             secara terbimbing mahasiswa melakukan pembelajaran di kelas minimal empat (4) kali.
    
    4. Penyusunan Laporan Magang III 
      Penyusunan laporan magang III dibuat secara kelompok yang merupakan kumpulan laporan  individu. Laporan dibuat minimal rangkap dua, satu laporan untuk sekolah mitra/lab dan satu untuk kantor pengelola program magang III FKIP UST.

D. HASIL MAGANG III 



Observasi di dalam kelas dilakukan agar mahasiswa dapat melaksanakan Magang III dengan lancar. Observasi di dalam kelas memperoleh hasil sebagai berikut.
a.    Kondisi Fisik Kelas
Kelas memenuhi aspek-aspek yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran sehingga kelas layak dan memenuhi kriteria untuk digunakan saat proses pembelajaran. Adanya ventilasi dan jendela yang mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan dengan baik, ruang kelas yang besar memberikan kebebasan bagi siswa untuk bergerak leluasa, tidak saling berdesakkan dan saling mengganggu. Ruang kelas yang bersih sehingga nyaman digunakan untuk proses belajar mengajar.
b.    Potensi Siswa
Siswa mampu menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan baik, terlihat pada saat siswa aktif bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Sehingga siswa dapat bersaing secara akademik dengan teman sekelas, tetapi ada juga yang tidak memperhatikan sama sekali sehingga ketika diberi pertanyaan oleh guru, siswa tidak dapat menjawab.  Siswa mematuhi aturan ketika berada di dalam kelas misalnya, memakai seragam dengan rapi, tidak memakai jaket dan atribut lainnya selain seragam sekolah (topi, headset, dll).
c.    Potensi Guru
Guru mampu mengkondisikan kelas dengan sangat baik ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, misalnya apabila ada siswa yang tidak memperhatikan atau mengerjakan tugas tidak akan diberi nilai. Kemudian guru mampu menarik perhatian siswa agar mau memperhatikan materi yang disampaikan, misalnya dengan menayangkan cuplikan video dan menampilkan gambar – gambar yang juga sesuai dengan konteks pembelajaran.
d.    Fasilitas KBM dan Media
Di setiap ruang kelas memiliki LCD Proyektor, papan tulis, meja, kursi, kipas angin, dan lampu.
e.    Pojok Baca
Terdapat  pojok baca di setiap ruang kelas. Pojok baca merupakan tempat untuk menuangkan kreatifitas siswa dan sebagai media informasi di dalam kelas. Oleh karena itu, siswa dapat menuangkan kreatifitasnya dalam bentuk tulisan atau gambar dan minimnya informasi yang dapat dibaca dan dilihat di dalam kelas.
f.     Struktur Organisasi Kelas
Setiap kelas telah disusun struktur organisasi kelas meliputi ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota, tetapi tidak dibuat kemudian ditempel di dalam kelas karena sistem kelas yang tidak selalu menetap (moving class), sehingga tidak memungkinkan untuk membuat struktur organisasi secara tertulis.

2.    Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pada observasi yang sudah dilaksanakan terdapat 7 (tujuh) aspek yang telah diamati, yaitu sebagai berikut.
a.    Kesiapan Mengajar dan Perangkat Pembelajarannya
Kesiapan guru di SMK Negeri 1 Sewon dalam mengajar sudah siap dengan adanya metode pembelajaran dan penguasaan materi yang akan diajarkan. Dalam pembelajaran di kelas guru menggunakan buku paket, RPP dan mengacu pada silabus. Guru selalu menyiapkan segala keperluan yang akan digunakannya sebelum mengajar seperti materi, presensi, alat tulis, buku, dan media lainnya yang membantu.  Media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan LCD proyektor,  papan tulis.
b.    Kemampuan Menggunakan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Guru mampu mengoperasikan teknologi seperti  menggunakan laptop, dan menggunakan LCD untuk mendukung proses pembelajaran menggunakan.
c.    Mengenali Keunggulan dan Kelemahan Siswa
Guru di SMK Negeri 1 Sewon mengenali pribadi masing-masing siswa, berdasarkan kesehariannya di kelas, lingkungan sekolah atau dari prestasi akademiknya. Selain itu, guru dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan siswa saat guru melakukan evaluasi terhadap materi yang sebelumnya sudah disampaikan. Guru sangat mengenali keunggulan dan kelemahan siswa. Hal itu terlihat dari catatan-catatan khusus guru terhadap semua siswa.
d.    Penguasaan Materi, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Media Pembelajaran
Guru  di SMK Negeri 1 Sewon mampu menguasai materi dengan baik. Gaya mengajar yang santai dan mampu membuat siswa paham menunjukkan sikap guru yang sangat menguasai materi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Suasana kelas yang kondusif, semua siswa yang terlibat, dan sikap siswa yang aktif ketika proses belajar mengajar berlangsung menunjukkan penguasaan terhadap pendekatan, strategi, dan metode yang digunakan guru. Metode yang digunakan salah satu guru dalam pembelajaran yaitu diskusi dan ceramah dengan menggunakan pendekatan saintifik. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Media pembelajaran yang digunakan guru yaitu lembar kerja, buku cetak, modul dan lembar penilaian, dan  LCD proyektor.
e.    Kemampuan Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Kemampuan mengevaluasi hasil pembelajaran ditunjukkan salah satu guru ketika mengenali kendala pemahaman siswa terhadap materi dan memberikan penilaian berdasarkan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas. Salah satu guru di SMK Negeri 1 Sewon mengevaluasi pembelajaran dengan instrumen penilaian tertulis yaitu berupa butir-butir soal, penyusunan laporan atau makalah dan hasil praktikum sesuai materi pembelajaran yang telah disampaikan.
f.     Kemampuan Mengelola Kelas
Kemampuan mengelola kelas ditunjukkan dari sikap guru yang dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif, aman, dan nyaman pada saat proses belajar mengajar. Ketika di dalam kelas, guru menghadapi beranekaragam perilaku siswa, seperti adanya keributan di dalam kelas, ataupun siswa yang aktif berbicara agar mendapat perhatian, guru melakukan pendekatan dan memberikan nasihat terhadap siswa-siswa tersebut.
g.    Kemampuan Menyampaikan Materi Pembelajaran
Guru di SMK Negeri 1 Sewon sangat menguasai materi pembelajaran yang disampaikan dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Penyampaian materi berdasarkan implementasi RPP yang sudah dibuat guru sebelumnya.

3.    Kompetensi Profesional
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Kata profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran, dan sebagainya). Jadi profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan /menuntut keahlian, menggunakan teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Profesionalisme guru adalah guru yang memiliki kompetensi professional. Kompetensi professional yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Ada beberapa hal yang termasuk dalam syarat-syarat profesi yaitu standar untuk kerja, lembaga pendidikan khusus, akademik yang bertanggung jawab, organisasi profesi, etika dan kode etik profesi, sistem imbalan, dan pengakuan masyarakat.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Guru harus memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar. Memahami hubungan konsep antara mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga harus menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan dan materi bidang studi.

4.    Kompetensi Kepribadian Guru
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pada observasi yang sudah dilaksanakan terdapat 10 (sepuluh) aspek yang telah diamati, yaitu sebagai berikut.
a.    Penampilan
Penampilan guru saat mengajar sudah baik dan sopan. Sesuai dengan penampilan guru umumnya. Kadang pakai baju seragam guru yang disediakan dari sekolah. Dan terkadang juga memakai baju batik panjang. Tergantung penentuan jadwalnya.  
b.    Kepercayaan Diri
Dalam mengajar guru mempunyai kepercayaan diri yang kuat. Karena sebelumnya sudah disiapkan apa yang harus disampaikan di dalam kelas. Guru harus menanamkan sikap percaya diri pada dirinya agar mampu membangun kepercayaan siswa di kelas.
c.    Keselarasan Kata dan Tindakan
Keselarasan kata dan tindakan guru cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara guru bertindak sesuai dengan kata-katanya, tidak dibuat-buat dan mampu tampil apa adanya.
d.    Kewibawaan
Guru mempunyai kewibawaan yang cukup baik. Karena dapat mengambil tindakan yang tegas pada saat yang tepat. Guru juga selalu memberi perintah berbuat baik dan melarang berbuat jelek. Contohnya guru selalu memberi perintah kepada siswa supaya rajin belajar.
e.    Kearifan
Cara guru mengajar dengan rasa penuh kasih sayang dan sabar merupakan contoh kearifan. Guru juga tidak pernah melakukan kekerasan terhadap siswa.
f.     Tanggung Jawab, Disiplin, Cermat, dan Semangat dalam Mengerjakan Tugas
Guru dalam mengajar selalu tanggung jawab, disiplin, cermat dan semangat dalam mengerjakan tugas. Baik disiplin dalam masuk kelas maupun keluar kelas. Setelah bel berbunyi guru sudah mulai masuk kelas. Kemudian juga bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Buktinya pada saat guru ada halangan masuk kelas, guru menyediakan soal untuk siswa yang nantinya disuruh mengumpulkan.  
g.    Memiliki Sikap Ramah dan Empati pada Lingkungan
Keramahan guru kepada semua warga sekolah. Contohnya bila bertemu dengan guru lain menyapa dan memberi senyuman. Begitu juga bila bertemu dengan siswa.
h.    Menjadi Teladan/Contoh bagi Sesama Guru, Karyawan, maupun Siswa
Guru mampu menjadi teladan/contoh bagi sesama guru, karyawan, maupun siswa. Karena Guru dalam mengajar memakai busana rapi dan sopan, berbicara dengan santun, kesabaran, dan tepat waktu dalam segala hal diantaranya adalah masuk dan keluar kelas.
i.      Pengendalian Diri dalam Berbagai Situasi dan Kondisi
Pada saat mengajar guru mempunyai pengendalian diri yang cukup baik. Dalam situasi dan kondisi apapun. Contohnya ada siswa yang gaduh saat diterangkan materi, berbicara dengan teman sebangku dan tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan guru. Namun guru dalam menghadapi siswa tersebut tidak dengan kekerasan.
j.      Adil dalam Memperlakukan Siswa
Guru dapat memperlakukan siswa dengan adil. Tidak memandang latar belakang dan asal usul siswa. Semuanya diberlakukan dengan cara yang sama tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Tetapi kadang guru lebih suka berinteraksi dengan salah satu siswa yang dapat mematuhi perintah guru.

5.    Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Pada observasi yang sudah dilaksanakan terdapat 6 (enam) aspek yang telah diamati, yaitu sebagai berikut.
a.    Kemampuan Berkomunikasi baik Lisan maupun Tertulis
Kemampuan  dan kecakapan guru dalam berkomunikasi dapat di lihat ketika berinteraksi pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, misalnya didalam kelas tetap menggunakan bahasa formal atau bahasa indonesia namun jika siswa ada yang tidak memahami maka penggunaan bahasa jawa juga digunakan. Guru memberikan  penjelasan secara lisan namun pada saat siswa tidak memahami penjelasan secara lisan maka guru juga menggunakan penjelasan tertulis di papan tulis. Gaya dan intonasi suara yang digunakan saat berkomunikasi juga disesuaikan dengan keadaan di kelas.
b.    Pemahaman dan Penyesuaian Diri dengan Kondisi Siswa
Pemahaman dan penyesuaian diri terhadap kondisi siswa ditunjukkan guru dengan mengetahui kondisi siswa serta pemahaman materi yang dimiliki siswa. Guru juga mengenali keunggulan dan kelemahan siswa serta karakteristik maupun kesulitan yang dihadapai siswa. Dalam membantu siswa, guru memahami kondisi siswa sehingga guru dapat menentukan strategi apa yang ia gunakan agar apa yang di ajarkan bisa diterima siswa.
c.    Kerja Sama dengan Pejabat Sekolah, Sesama Guru, Siswa, dan Karyawan.
Guru memperlihatkan sikap saling menghormati kepada penjabat sekolah, karyawan maupun antar guru terlihat sangat baik saat di lingkungan sekolah. Guru ikut serta dalam mengatasi permasalahan di sekolah, berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan di sekolah, antara lain mengenai siswa, peraturan sekolah, dan sistem pembelajaran. Seperti ketika siswa membolos guru akan melaporkan ke wali kelas ataupun guru bimbingan konseling, agar siswa tersebut mendapat sanksi. Ikut  serta dalam kegiatan sekolah, seperti sholat dzuhur dan sholat duha bersama.
d.    Kemampuan Menghargai Pendapat dan Hak-Hak Orang Lain termasuk Siswa.
Salah satu yang teramati dari sikap guru menghargai pendapat dan hak-hak siswa adalah ketika pembelajaran guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya dan berpendapat mengenai materi pelajaran yang belum dipahami. Guru juga menerima setiap pendapat dari siswa dengan tidak membedakan siswa  bahkan guru tak segan meminta maaf saat salah dalam menyampaikan materi.
e.    Kemampuan Memotivasi Siswa dan Teman Sejawat
Guru di SMK Negeri 1 Sewon saat masuk kelas tidak hanya sekedar mengajar dan menyampaikan materi pembelajaran saja, namun saat pembelajaran guru juga memberikan motivasi kepada siswa agar semangat belajar dan juga mengingatkan untuk selalu berbuat baik kepada teman-teman baik didalam maupun diluar kelas. Guru juga nampak berhubungan baik saat berinteraksi dengan sesama guru sehingga terlihat semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial didalam lingkungan sekolah.
f.     Toleransi terhadap Keragaman Siswa
Guru dalam hal toleransi terhadap keragaman siswa ditunjukan dengan sikapnya yang selalu berusaha sabar pada saat penyampaian materi meskipun susasana kelas tidak kondusif. Guru menyikapi tindakan siswa dengan menghargainya antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Guru selalu berusaha dalam penyampaian atau menegur siswa dengan kata-kata yang santun agar siswa tidak tersinggung.


B.     Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing
Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa diwajibkan menyusun program pengajaran dibawah bimbingan guru pembimbing. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan praktik mengajar minimal empat kali (empat kali tatap muka) kecuali guru pembimbing mempunyai pertimbangan lain. Kegiatan mengajar yang dilaksanakan mahasiswa meliputi:
Sebelum melaksanakan Magang III, mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan fisik maupun mental untuk dapat membayangkan tentang kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan timbul pada saat pelaksanaan Magang III. Persiapan tersebut merupakan bekal mahasiswa yang nantinya akan terjun ke sekolah. Adapun persiapan yang dilakukan mahasiswa meliputi:
a.    Observasi Sekolah
Observasi sekolah merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik komponen pendidikan. Hal yang diamati meliputi lingkungan fisik sekolah, perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, perilaku sisiwa, dll. Observasi sekolah dilaksanakan pada minggu awal Magang III yaitu pada tanggal 10 – 16 September 2018.
b.    Persiapan Mengajar
Sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu mahasiswa membuat persiapan mengajar dengan materi yang telah ditentukan oleh guru pembimbing.
1)   Persiapan sebelum mengajar
Sebelum praktik mengajar, mahasiswa Magang III mempersiapkan administrasi berupa materi, RPP, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a)    Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang berisi tentang rencana pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.
b)   Pembuatan media pembelajaran, sebelum pembelajaran berlangsung mahasiswa membuat media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan agar siswa lebih mudah dalam menyerap pelajaran.
c)    Menyiapkan soal untuk evaluasi pembelajaran.
d)   Diskusi dengan sesama mahasiswa Magang III, saling bertukar pengalaman, saran, dan solusi.
e)    Diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing.
2)   Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilaksanakan sebelum paktik mengajar di kelas. Penyusunan RPP merujuk pada silabus dalam menentukan materi pelajaran yang akan diajarkan, kemudian dikonsultasikan dengan guru pembimbing.

a.    Praktik Mengajar
Praktik mengajar merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Magang III. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melaksanakan praktik mengajar terbimbing di dalam kelas yang didampingi oleh guru pembimbing masing-masing secara langsung dan dituntut untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional. Kegiatan praktik mengajar ini dilaksanakan mulai dari tanggal 10 September 2018 sampai dengan tanggal 7 November 2018. Dalam setiap minggunya, kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran jasa boga dilaksanakan minimal satu kali tatap muka yaitu selama 2 jam pelajaran atau selama 90 menit. Adapun proses pembelajaran yang dilakukan meliputi:
1)   Membuka pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran meliputi:
·      Mengondisikan siswa dalam kelas.
·      Membuka dengan salam dan berdoa.
·      Menanyakan keadaan siswa.
·      Mempresensi siswa.
·    Memberikan motivasi kepada siswa agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
·      Menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
·      Menyampaikan kompetensi atau topik yang akan disampaikan pada pertemuan tersebut.
2)   Penyajian materi
Dalam menyampaikan materi, mahasiswa menggunakan beberapa media dan metode pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan meliputi:
·      LCD proyektor, Papan tulis, spidol, dan penghapus
·      Buku teks 
Metode pembelajaran yang digunakan meliputi:
·      Ceramah
·      Tanya jawab
·      Demonstrasi
·      Diskusi
3)   Evaluasi
Setelah proses pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh pengajar dan kompetensi dalam mata pelajaran  bidang Jasa Boga sudah tercapai atau belum, dengan memberikan instrumen-instrumen sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
4)   Menutup pelajaran
Sebelum menutup pelajaran, pengajar menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Menutup pelajaran dengan doa dan diakhiri dengan salam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar